About

@januartiP

Rabu, 23 April 2014

Diary Zombigaret: Batang Kecil Berbahaya Yang Mematikan

Pergaulan. Kalau udah salah pergulan memang susah. Kapan lagi kalau bukan zaman-zamannya sekolah. Sejak SMP, gue terjerumus kedalam dunia batang kecil berbahaya. Tau apa itu? Iya, itu rokok. Sebagai seorang anak remaja gaul, gue ngerasa kurang gaul kalau gak ngikutin pergaulan di luar sekolah. Awalnya gue cuma ditawarin 1 batang, untuk mencicipi saja. Gak taunya keesokan harinya gue ketagihan, tiap harinya gue menghisap satu batang. Lama kelamaan rasa kecanduan itu semakin kuat. Satu hari satu batang itu kurang. Rasanya gue kehilangan oksigen kalau gak ngerokok. Sampai gue lulus sekolah terus kerja, rokok menjadi makanan bahkan cemilan gue sehari hari. Udah 8 tahun gue menjadi seorang perokok aktif. Mungkin, gue udah jadi seorang Zombigaret.

Udah seminggu ini gue batuk-batuk terus. Gue udah periksa ke dokter dan dikasih beberapa macam obat, tapi batuk-batuk ini gak lekas sembuh juga. Dua minggu gue masih batuk-batuk juga. Tiga minggu gue masih batuk-batuk juga dengan disertai bercak darah dari mulut gue dan diminggu ke tiga ini gue memutuskan untuk chek up ke rumah sakit. Ternyata, setelah gue periksa, gue positif mengidap penyakit kanker paru-paru. Sial, batang kecil berbahaya mematikan!


Sebelum gue jatuh sakit seperti ini, Ibu gue udah nasihatin gue untuk berhenti merokok.
"Nak, coba berhenti merokok. Kamu tak sayang dengan paru-paru mu?"
"Gak bisa, Bu. Rokok itu udah kayak oksigen untuk saya."
"Nak, kamu mau lihat Ibu mati karena terus-terusan menghirup asap rokok mu?"
"Hush.. Bu, ngomongnya dijaga, toh."
"Bukan omongan Ibu yang harus dijaga, tapi kesehatan mu itu loh, Ndo."

Setelah Ibu gue bicara seperti itu, mulai hari itu dan seterusnya gue gak berani ngerokok di rumah. Kalau di luar rumah gue masih jadi Zombigaret yang sangat aktif merokok. Gue gak tega terus-terusan meracuni Ibu gue secara perlahan karena polusi asap rokok gue di rumah.

Sekarang, udah terlambat. Gue udah jadi Zombigaret yang menderita. Sekarang, gue harus susah payah hidup dengan penderitaan ini. Nafas gue sekarang terbatas. Badan gue sekarang kurus. Dada gue sekarang selalu terasa sesak.

Semakin hari kondisi gue semakin memburuk. Karena penyakit yang gue punya udah parah. Sekarang, gue cuma bisa terbaring lemah di rumah sakit. Sekarang, gue cuma bisa menghintung hari untuk pulang. Sekarang, gue cuma bisa menghitung waktu untuk ninggalin Ibu gue.

Sepucuk surat ku tulis untuk Ibu ku di ujung batas usia ku. 

Bu, maafkan aku yang tidak pernah mendengarkan nasihat mu.
Bu, maafkan aku yang tidak pernah mendengarkan omongan mu.
Bu, maafkan aku yang sudah meracuni Ibu secara perlahan dengan asap rokok ku.
Bu, maafkan aku..
Sekarang, sudah waktunya aku untuk pulang.
Hidup bebas di dunia lain tanpa asap rokok, Bu.
Aku bisa lepas dari rokok namun bukan di dunia mu.
Melainkan di dunia ku yang baru.
Doakan aku betah disana, Bu.
Jangan menangisi aku yang mati konyol hanya karena rokok.

Anak mu, Sang Zombigaret.


NB: Ini bukan kehidupan gue ya, gue lagi i kutan lomba dari @Zombigaret aja.

2 komentar:

  1. Kampret! gue pikir lu beneran ngalaminnya :))) wkwkwk
    Ehiya, saran doang nih.. Mending navbar diatas blog itu ilangin aja, bikin jelek pemandangan.. ;;)

    Diketik langsung oleh penulis gagal dari http://andrypedia.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha kampret, emang muka gue muka anak-anak badung apa ya. :D
      Oh iya ya? Makasih ya masukannya. :)

      Hapus

Boleh kok isi kotak komentar berupa kritik dan saran. :)