About

@januartiP

Sabtu, 19 April 2014

Masa Lalu Telah Kembali: Taman Kenangan

*3 new messenge* *5 missed call*

Dengan cepat, aku langsung terbangun dan duduk sigap di tempat tidur. Berharap itu pesan dari Sandy. Aku melihat panggilan masuk terlebih dahulu.. Rio. Ah, Rio semua.
Pesan pertama ku buka.
"Sayang, bangun.. Kita jadi lari gak?" - Rio.
Pesan dari Rio. Aku tidak membalas pesan Rio. Aku lebih memilih melihat pesan lainnya dulu.
Pesan kedua ku buka.
"Aduh kebluk banget sih, Nay." - Rio.
Dan pesan ketiga ku buka.
"Nay.. Jangan tidur mulu dong. Semalem tidur jam berapa sih? Ko jam segini belum bangun." - Rio.
Ah, ternyata tidak ada pesan dari Sandy. Lalu ku balas pesan Rio.
"Maaf ya, aku lagi gak enak badan. Larinya nanti lagi aja ya, yo."

Beberapa menit kemudian handphone ku berdering. Ada pesan masuk. Namun, aku tidak langsung membukanya. Di dalam fikiran ku, itu adalah balasan pesan dari Rio. Ku tinggal mandi tanpa melirik pesan itu. Setelah selesai mandi, ku buka pesan masuk.

2 pesan masuk. Satu pesan dari Rio. Satu pesan dari Sandy. Namun, aku tak membuka pesan dari Rio. Malas. Dengan semangat aku membuka pesan dari Sandy.
 "Selamat pagi, Nay." - Sandy
Ya Tuhan.. Sandy mengucapkan selamat pagi kepada ku. Jantung ku berdebar kencang. Seperti biasa, tangan ku kaku untuk membalas. Lalu, ku balas pesan dari Sandy.
"Iya, Pagi, San." Jawab ku singkat. Karena aku tidak tahu harus membalas apa lagi.
"Nay, ada acara gak hari ini? Jalan yuk.."
Kaku. Gugup. Aku kaku. Aku gugup. Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menerima ajakannya? Atau aku menolak ajakannya saja? Tanpa sadar aku membalas..
"Gak ada sih."
"Jadi mau, nih? Yaudah jam 11 aku jemput kerumah kamu ya."

Akhirnya aku dan Sandy jalan. Kami pergi ke tempat biasa kami pergi saat kami masih berhubungan. Ini yang membuat ku bingung. Mengapa dia mengajak ku ke tempat ini. Tempat favorit kami. Taman. Mau apa dia mengajak ku kesini. Satu per satu pertanyaan mulai muncul di kepala ku. Namun, tak ada jawaban satu pun. Karena aku belum melontarkan pertanyaan ini kepada Sandy.
Sesampainya di taman, aku langsung bertanya.
"Loh, kok kesini?" Tanya ku bingung.
"Udah ayok ikutin aja."

Kami duduk di tempat biasa kami tempati dulu.
"Ada apa, sih, San. Ko ngajak gue kesini?" Aku masih sangat bingung.
"Gue.. Gue mau ngajak lo ngobrol lebih lama aja. Emm.. Nay, sebenernya lo gak cinta kan sama pacar lo yang sekarang?"
"Hah? Ngaco lo. Ya engga lah. Gue cinta sama dia." Tiba-tiba aku gugup. Darimana dia tau kalau aku tidak mencintai Rio.
"Gue udah tau semuanya. Gue udah ngikutin cerita hidup lo dari pertama kali kita putus. Gue tau, lo masih suka sama gue......"
"Apaan sih, lo. Ngaco." Aku memotong pembicaraan Sandy. Aku gugup. Lalu aku bergegas pergi dari situ. Tapi, Sandy menahan ku. Sandy memegangi tangan ku bergitu erat.
"Gue juga masih suka sama lo, Nay. Please jangan dulu pergi. Gue ingin lebih lama sama lo. Lo pasti bertanya-tanya, kan, gue tau ini dari siapa. Gue ceritain, asal lo jangan pergi dulu."

Karena rasa penasaran ku mendorong untuk tetap disini, duduk berdampingan dengannya, akhirnya aku memutuskan untuk menuruti kemauannya. Aku bergegas duduk kembali di samping Sandy.

2 komentar:

  1. kaa lanjutin dong, penasaraaaan:)

    BalasHapus
  2. hah...jangan sampai ini cerita penghianatan....akan sangat menyakitkan....dan sepertinya akan mebuat otak panas

    BalasHapus

Boleh kok isi kotak komentar berupa kritik dan saran. :)