About

@januartiP

Rabu, 01 April 2015

Masa Lalu Telah Kembali: Kau kembali

#1 Masa Lalu Telah Kembali: Saat Pesta Ulang Tahun Candri 

#2 Masa Lalu Telah Kembali: Taman Kenangan

#3 Masa Lalu Telah Kembali: Dia Pergi

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Setelah hari itu, hati ku menjadi lebih lega. Aku tak usah membohongi perasaan ku lagi. Aku tak usah membohongi Rio lagi. Aku tak usah menutup-nutupi perasaan ku kepada Sandy lagi.


*** 
Setelah kejadian itu, aku menjadi lebih dekat lagi dengan Sandy. Dekat persis seperti dulu, saat kita sedang pendekatan. Hari-hari ku kembali cerah. Kami tak pernah putus hubungan. Mengabarkan satu sama lain. Sampai akhirnya Sandy mengajak ku ke suatu tempat.
"Nay, hari ini sibuk gak? Kita jalan yuk!" Pesan singkat Sandy.
Lalu aku membalasnya, "Kosong kok, hayu deh. Tapi kamu minta izin dulu ke Bunda ku, ya."
"Siap boss, gampang. Nanti aku jemput jam setengah 7 malem ya." Balas Sandy.
"Oke deh." Balas ku singkat.


Waktu menunjukan pukul 18.55. Aku sudah siap, namun Sandy tak kunjung datang. Ku tunggu 15 menit lagi, kalau Sandy belum datang juga, aku akan membatalkannya. Karena sesungguhnya aku tidak suka menunggu.
Lima menit kemudian Sandy datang dengan sepeda motornya. Dengan sedikit terburu-buru menghampiri ku di teras rumah, dia berkata, "Nayla, sorry gue telat. Lo gak marah, kan?"
Dengan wajah sedikit kesal aku menjawab, "Ya menurut lo? Gue sampe tua nunggu elo disini."
Sandy tertawa sambil mengusap-usap kepala ku, "Hahaha, mana tuanya mana? Enggak kok, cantik."
Aku menjawab dengan malu, "Apaan sih lo, tau ah gue bete."
Tak ingin melihat ku lebih kesal, Sandy bergegas meminta izin kepada bunda, "Bunda, aku ajak jalan Nay dulu, ya."
Bunda menjawab, "Iya, jangan terlalu malam ya pulangnya, jam 9 harus udah pulang"
Sandy menjawab dengan mantap, "Siap bunda.. Jam 9 udah disini, deh. Yaudah aku pamit ya, Bunda."
Lalu kami pamit kepada Bunda dan bergegas pergi.

Ternyata Sandy masih sama seperti dulu, tak berubah. Hobby bercanda namun tetap sopan. Ini yang sangat aku sukai, melihat Bunda dan Sandy begitu akrab. Walau mereka sudah lama tak bertemu dan berbincang bersama.
Ku mulai perbincangan di perjalanan..
"San, mau kemana nih?" Tanya ku penasaran.
"Ada deh, liat aja nanti." Jawab sandy.
"Elo emang gak berubah ya, orangnya penuh dengan kejutan." sambung ku.
"Masa sih? Iya dong, gue.. hahaha." Jawabnya usil.
"Apaan sih lo gak lucu juga, ih. Gue bilangnya serius kali." Jawab ku.
"Yeee.. gue juga serius kali. Inilah gue, gue emang kayak gini. Gak pernah berubah dan gak bisa berubah. Lo juga ternyata masih kayak dulu ya, Nay. Jutek." Sahut Sandy.
"Masa sih? Iya dong, gue.. hahaha." Aku menyindir Sandy.
"Apaan sih lo gak lucu juga, ih. Gue bilangnya serius kali." Sandy menyindir ku balik.
"Sialan lo, balik-balikin kata-kata gue." Sambil sedikit mendorong punggungnya dari belakang.
"Hahaha.. Ya habis lo duluan yang mulai." Sandy menarik tangan ku untuk berpegangan di perutnya.

Sepanjang perjalanan kami terus bercanda. Sampai akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Di sebuah taman. Indah. Penuh dengan lampu dan bunga. Aku hanya bisa terdiam. Bingung bercampur senang.
"Apaan nih, San?" Menahan tangis haru.
Dan Sandy langsung memberikan bungan mawar merah dan secarik kertas kepada ku sambil berkata, "Nay, balikan yuk."
Tak perlu aku ceritakan lebih lanjut. Pasti sudah tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Ya, menangis haru sambil berkata "Ayok". Lalu aku membaca secarik kertas itu.

Puisi untuk Masa Lalu

Masa lalu, ku berjanji tak akan melihat kebelakang
Namun apa daya hati membangkang
Ku tak tahan lagi untuk bersandiwara
Menahan rindu yang amat sangat membara

Masa lalu, bolehkah aku beringkar?
Beringkar agar hati tak terus mengejar
Mengejar ingatan dulu yang sudah ku bakar
Ku bakar karena sakit hati yang terus manjalar

Masa lalu, mungkinkah kita bersatu kembali?
Ingatlah, saat kita jumpa pertama kali
Kita saling menyapa, bersenda gurau
Kini hanya kecanggungan yang semangat berkicau

Masa lalu, bolehkah aku meminta?
Meminta diri mu kembali agar menjadi kita
Kita yang dulu yang saling mencinta
Hingga kita bisa kembali mengukir cerita

Ini bukan sekedar puisi biasa
Ini kata hati yang sudah menahan rindu terlalu lama
Menggenang lama di dalam hati
Berharap rindu terbalas sebelum mati

Memang, malam itu sangat sangat indah. Aku bahagia. Sandy bahagia. Kami bahagia.

***

4 komentar:

  1. Hai kak salam kenal :) Puisinya bagusss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai! Terima kasih banyak yaaa :) Salam kenal juga dari Januarti :D

      Hapus
  2. begitulah rindu pada masa lalu.
    puisinya bagus, salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya, bukan rindu.. Tapi.. Emm.. Ya gitu deh hehe
      Terima kasih banyak ya! Salam kenal :)

      Hapus

Boleh kok isi kotak komentar berupa kritik dan saran. :)