About

@januartiP

Selasa, 17 Desember 2013

Hal-Hal Yang Sangat Dirindukan

Hallo! Kali ini gue mau share tentang apa saja hal-hal yang gue rindukan saat gue kecil. Mungkin dari segelintir orang diantara kalian juga merasakan hal sama dengan gue. Oke langsung aja ya.. Happy Reading!

1. Disuapin Mama
Ternyata udah lama banget gue gak ngerasain gimana rasanya disuapin sama Mama. Gak kerasa udah dari 10 tahun lalu gue makan sendiri. Setelah beratus ribu kali gue makan sendiri, rasanya kangen juga ya disuapin sama Mama. Dari mulai sarapan, gue pulang sekolah, sampe makan malam.
Sekarang, gue ingin banget rasanya minta disuapin Mama. Tapi gue malu untuk bilangnya. Dan emang udah gak pantes juga diliat orang, udah gede disuapin. Yang pasti gue ingin ngerasain lagi gimana rasanya disuapin sama Mama. Mumpung Mama gue masih diberi umur.

Akhirnya Kena Tilang!

Udah lama banget rasanya gue gak nulis. Biasa anak muda.. sibuk hehe. Tapi seharusnya yang kayak gitu bukan jadi alesan untuk gak nulis. Gimana mau jadi penulis kalau dikit-dikit aja punya alesan untuk gak nulis? Jangan ditiru yee. Oke, gue mau cerita tentang pengalaman gue baru-baru ini. Langsung aja yuk..
Happy reading! :)

Jadi gini, waktu tanggal 14 desember 2013, gue main sama temen-temen gue banyakaaan hanya tiga orang. Nah, kita emang udah punya planning untuk main ke lembang, menjelajahi kota lembang gitu. Habis UAS enaknya ke tempat-tempat sejuk. Oke, planning pertama kita pergi ke kebun teh. Kita berangkat dari rumah masing-masing sekitar jam 8.15 pagi. Kita kumpul di rumah temen gue, sesudah itu kita langsung pergi. Awalnya, gue gak diizinin untuk pergi ke lembang. Alesannya karena gue belum punya SIM. Tapi gue tetep kekeuh. Akhirnya Ibu gue ngizinin gue dengan setengah memberi izin dan setengah tidak memberi izin.

Selasa, 29 Oktober 2013

Cinta Dalam Diam

Pagi itu aku menyambut sang fajar yang sudah mulai menerangi dunia. Saat itu hari senin, pertanda upacara bendera akan dilaksanakan disekolahku. Sialnya aku terlambat datang ke sekolah. Akibatnya aku harus berbaris di barisan orang-orang yang melanggar peraturan. Tapi aku tidak menyesali kesalahan ini. Karena ini awal aku bertemu dengan dia. Seseorang yang aku sukai saat kali pertama melihat dia. Sebut saja dia ini Ilham.
Ilham berbaris tepat disebelahku. Awalnya aku tidak tahu namanya. Karena dia berbaris disebelah kiriku, jadi aku sedikit kesulitan untuk melihat nametag dibajunya. Seingatku aku melihat namanya hanya "il" saja. Karena terhalang oleh lengan bajunya. Saat seorang temannya memanggil Ilham untuk mengajaknya dia mengobrol, Ilham melirik kesebelah kanan. Disitu aku tiba-tiba langsung melirik, memusatkan pandanganku tepat pada baju sebelah kanan Ilham. Aku sedikit mendesah "Ilham...". Yes! Aku mengetahui namanya. Lalu Ilham melirik ku. Dan aku langsung membuang muka begitu saja. Aku gugup. Aku malu. Aku tidak sengaja mengucapkan namanya.
Upacara telah selesai. Kami, barisan pelanggar peraturan, mengambil tas kami masing-masing, kemudian masuk ke kelasnya masing-masing.

Hari itu, aku merasa sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Karena ada dia yang aku kagumi sekarang. Ya mungkin hanya sekedar mengagumi. Tidak apa-apa. Yang terpenting aku bisa memandangi wajahnya setiap kali aku bertemu. Dan mungkin bisa ku jadikan dia pacar, hanya dalam lamunan ku saja. Tidak apa-apa.

Setelah beberapa hari kedepan, aku masih mengingat namanya. Tapi... aku lupa bagaimana raut wajah ilham ini. Setiap kali ada anak-anak kelasnya, aku selalu mencoba mencari-cari ilham, Namun, aku tetap lupa wajahnya.
Aku heran. Kenapa secepat itu aku lupa. Apa karena hanya dalam 1jam upacara itu melihat wajahnya? Ya mungkin emang benar karena hanya 1jam itu. Iya, hanya 1jam. 1jam emang terlalu singkat untuk memandangi seseorang yang kita kagumi.

Semenjak hari-hari setelah upacara itu, aku hanya menyimpan namanya saja dimemori otak ku. Iya, hanya menyimpan namanya tanpa disertai raut wajahnya..
Dan aku meminta kepada Tuhan. Ya Tuhan, tolong pertemukan kembali aku dengan dia.. Dan jika kami sudah dipertemukan kembali, aku meminta lebih dari 1jam seperti kali pertama aku melihat dia, untuk bisa memandangi wajahnya. Namun, jika aku boleh meminta lebih, tolong perkenankanlah aku dekat dengannya. Tapi jika engkau tidak menghendaki, munculkan kembali bayangan wajah dia dalam memori otak ku.

Senin, 14 Oktober 2013

Bolehkah Aku Membeli Waktu Papa?

Jadi gini, kemarin gue buka salah satu social media yang gue punya. Terus gue gak sengaja baca cerita ini. Dan menurut gue cerita ini nyentuh banget, walaupun singkat tapi cerita ini punya makna yang dalem banget. Sebenarnya ini gue tau cerita ini dari Deden Senjaya, tapi gue udah minta izin untuk nge-share cerita ini ke orangnya. Gue tambah-tambahin lagi cerita ini dan ada beberapa yang gue edit.
Okey langsung aja gue share.

Sabtu, 12 Oktober 2013

#MimpiKAWANCUT: "Gue Jadi Penulis Besar!!"

Udah dari 5 tahun lalu gue mulai ketagihan dengan membuat cerita fiksi di blog maupun di word gue. Gue mulai asik dengan dunia khayal gue sendiri. Awalnya gue coba-coba buat cerita pendek (cerpen). Ya walaupun masih amburadul (acak-acakan). Lumayanlah buat baca-bacaan ataupun tugas Bahasa Indonesia anak SD hehehe. Setelah gue ngerasa bosan dengan gaya cerita gue yang gitu-gitu aja akhirnya gue mencoba ke tingkat yang lebih tinggi. Gue mau nyoba bikin sebuah novel remaja. Untuk bikin sebuah novel emang gak gampang, kita harus punya banyak waktu dan yang paling penting kita harus punya banyak ide.

Sabtu, 22 Juni 2013

Kenapa Selalu Gue?

Pernah gak ngalamin dikecewain sama sebuah harapan? Apalagi harapan itu adalah sebuah kepercayaan yang udah kita simpen sama seseorang yang kita percayai. Tau rasanya dikecewain saat kita sudah menyimpan sebuah kepercayaan itu? Ibarat membangun rumah yang udah sedikit lagi benar-benar jadi rumah, lalu dengan sekejap saja sebuah buldozer menghancurkan rumah itu. Sakit. Kecewa. Sedih. Iya gue rasa seperti itu.

Entah kapan gue punya teman baik. Gue terjebak lagi di dalam pertemanan. Yang menurut gue dia baik ternyata dia hanya sedikit baik. Kadang gue berfikir.. Ajarin gue dong untuk bisa jadi pemain sandiwara yang hebat.

Senin, 15 April 2013

Kau Teman atau Topeng?

Sewaktu SD gue menjalin suatu pertemanan adem ayem aja.. Sekiranya ada konflik ya biasa konflik anak kecil, hal kecil pasti dijadikan masalah. Contohnya gue berteman deket dengan si A. Tapi ternyata si A ini gak suka sama si B. Suatu hari gue barengan sama si B. Dan akhirnya gue dijauhi sama si A. Hahaha konyol banget gue ngingetnya. Kalian juga pasti pernah ngerasain jaman-jaman ini kan?

Sewaktu SMP juga gue menjalin pertemanan mulus-mulus aja. Menurut gue, gue baru mendapatkan dan merasakan punya temen yang selalu ada buat gue, care sama gue, asyik, yaaa seru pokonya. Gue nemuin mereka semenjak gue kelas 2 SMP. Ini dia si duo jalu Febby dan Intan/akew nama famousnya. Yah penilai gue tehadap mereka ini absurd. Iya mereka ini absurd banget. Tapi seru, asyik berteman dengan mereka.

Minggu, 24 Maret 2013

Bulan

Hai! Selamat malam bulan purnama.. Kau datang pada waktu yang tepat. Terimakasih!

Entah sejak kapan aku menyukai bulan. Mungkin sejak bulan-bulan lalu saat aku menyaksikan keindahan bulan purnama bersama orang yang aku sayangi. Mungkin.
Siapa sih yang tidak menyukai keindahan bulan purnama? Ah bodoh.

Selasa, 12 Maret 2013

Kamu dan Zuma

Hai kamu yang manis..
Kamu tau permainan zuma ga? Iya itu yang kodok. Yang kodoknya tuh kedip-kedip mulu kalau mousenya dipijit. Iya sama kaya aku bawaannya ingin kedip-kedip mulu kalau lagi liatin kamu.
Oh iya terus kamu tau ga kalau bola-bolanya udah deket sama lubang game over suka ada suara detak jantung? Iya sama kaya aku kalau deket kamu suka tiba-tiba deg-degan gitu.
Terus kamu ngerasa ga kalau sekali main zuma ingin terus-terusan main sampe level akhir? Iya sama banget aku juga sekalinya bareng-bareng sama kamu, inginnya terus-terusan barengan sama kamu sampe akhir hayat.
Sebenarnya kamu itu manusia apa kodok zuma sih? Ko bikin aku gemes. Manis sekali, kamu. Absurd ya aku samakan kamu dengan kodok zuma? Hahaha.
Emm.. Mungkin ini terlihat seperti rayuan. Tapi asal kamu tau, ini bukan rayuan. Ini serius.
Kalau kamu gak percaya kamu boleh coba main permainan zuma. Dan rasakan apa yang kamu rasakan. Semoga kamu merasakan sama seperti yang aku rasakan ya..
Hey Pangeran Zuma! Sudah lama sekali kita tidak berjumpa. Sekitar 1tahun ya kita tidak bertemu? Kamu rindu aku? Aku rindu kamu. Kapan kita berjumpa lagi? Dan kapan kita bersama lagi? 
Salam rindu ya pangeran Zuma! :)

Selasa, 12 Maret 2013
Hey Pangeran Zuma!
@januartiP

Jumat, 08 Maret 2013

Goresan Pena

Aku bukan penulis hebat yang dapat membuat kata demi kata menjadi sebuah kalimat demi kalimat yang indah dan rapi. Aku bukan penyair yang dapat merangkai kata-kata indah. Aku hanya bisa membuat sedikit kata, dalam goresan pena.

Goresan pena..
Awalnya aku hanya bisa menuliskan kata tentang "aku". Suatu saat aku mengenal dia, akhirnya aku bisa menuliskan kata tentang "kamu". Setelah aku mengenal kamu, aku beniat untuk belajar menulis kata tentang "kita". Sudah cukup lama aku dan kamu kenal akhirnya aku dapat menulis kata baru, yaitu menulis kata tentang "kita". Apa aku salah berniat untuk menulis tentang kita? Setelah sekian lama aku berlatih menulis kata "kita" tiba-tiba... aku tidak bisa menulis kata "kita" lagi dalam cerita hidupku. Alhasil yang aku tuliskan hanya kata aku dan kamu. Iya ternyata kata yang keluar hanya kata aku dan kamu, tanpa kita (lagi).
Entah mengapa hanya dalam waktu yang begitu singkat, tiba-tiba saja aku lupa bagaimana caranya menulis kata tentang kita dalam hidupku. Cara itu hilang dengan sendirinya.



Mungkin benar, aku salah. Seharusnya dari awal aku tidak usah belajar untuk menulis apa-apa tentang kita. Sekarang aku menyesal.
Aku menyesal. Ternyata goresan pena itu sangat pekat. Sangat sulit sekali untuk ku hapus. Sudah aku pikirkan bagaimana caranya menghapus kata demi kata yang sudah aku tuliskan. Tetapi.. cara itu masih tetap meninggalkan bekas pada kertas putih.
Setelah aku pikirkan kembali, akhirnya aku mendapat jawaban. Jika aku mau menghapus semua kata itu tanpa bekas, aku harus membuang semua lembaran yang sudah ku penuhi dengan goresan pena. Awalnya aku tidak mau membuang lembaran itu, aku ingin menyimpannya dengan rapi. Tapi jika aku menyimpan lembaran itu, semua itu hanya akan membuatku berantakan. Sampai suatu hari akhirnya aku berhasil membuang semua lembaran itu tanpa rasa sesal sedikit pun.
Ya. Pada lembaran yang baru ini aku akan lebih behati-hati lagi untuk menuliskan sebuah kata.

Goresan pena itu.. 
Begitu indah, suatu ungkapan hati manusia yang memiliki beribu makna.. Dan dapat membuat kita larut kedalamnya.
- Goresan Pena -

Jum'at, 8 Maret 2013
Setumpuk Kenangan Goresan Pena
@januartiP

Selasa, 29 Januari 2013

Aku Butuh Kalian

Ini bukan cerita hidup ku. Ini hanya cerita pendek yang ku buat dengan imajinasi ku. Karangan belaka. Fiksi.
Selamat membaca! 

Entah hanya perasaan ku atau bukan.. Aku merasa seperti tidak punya keluarga. 
Seringkali aku merasa kesepian, merasa seperti hanya hidup sendiri dikalangan keluargaku. Kadang aku merasa seperti punya Ibu tetapi tidak punya Ayah. Kadang aku merasa Seperti punya Ayah tetapi tidak punya Ibu.
Ayah, Ibu.. Aku rindu. Aku rindu saat aku ada dipelukan kalian. Aku rindu saat kalian mengecup keningku secara bergantian.
Ayah, Ibu.. Aku tahu kalian ada. Tapi aku selalu merasa sendiri. Kesepian. Karena apa? Karena aku merasa perhatian kalian tidak ada untuk ku juga karena tanpa kebersamaan Ayah dan Ibu disini.
Ayah, Ibu.. Aku hanya ingin mendapat perhatian dari kalian saja. Itu sudah lebih dari cukup. Tolong beri aku sebuah perhatian dan kasih sayang.
Ayah, Ibu.. Ingat! Aku ini anak Ayah dan Ibu. Aku masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian lebih dari kalian.
Ayah, Ibu.. Dimana kalian? Dimana kalian saat aku membutuhkan semangat dari kalian? Apa kalian sudah tidak memperdulikan keadaan ku? Apa kalian lupa bahwa aku ini anak kalian?
Ayah, Ibu.. Apakah kalian ingat masa-masa dulu saat kita masih bersatu. Dimana kita berbincang bersama, tertawa bersama, bermain bersama, mengantar aku ke sekolah, dan hal-hal lalu yang kita lalui selalu bersama? Apa kalian ingat? Aku rasa kalian tidak ingat. Kenangan ini sangat indah. Luar biasa indah. Tetapi juga sangat pahit. Sangat begitu pahit bila aku mengingatnya sekarang. Sakit.
Ayah, Ibu.. Aku hanya ingin seperti anak-anak lainnya.



Ya Tuhan.. Apakah ini yang dinamakan cobaan? Cobaan yang kau berikan kepada seseorang yang miskin akan kasih sayang seperti aku ini? Cobaan yang kau berikan kepada seseorang yang rapuh seperti aku? Cobaan yang kau berikan kepada seseorang yang lemah seperti aku?
Tidak! 
Aku tidak miskin kasih sayang! Aku tidak rapuh! Aku tidak lemah! Aku hanya kurang bersyukur.
Aku masih punya seribu teman yang menyayangiku. Memperhatikanku. Aku masih punya teman-teman untuk menyemangatiku. Ya! Aku tidak lemah!

Yah, Bu, boleh aku meminta sesuatu pada kalian? 1 saja. Aku tidak meminta ini itu. Aku hanya minta.. 
Tolong beri perhatian dan kasih sayang kepada ku seperti dulu. Boleh?

Selasa, 29 Januari 2013
-JP-

Minggu, 27 Januari 2013

Jangan Galau? Galau jangan?

Dilema nih sama keputusan sendiri.
Kalau gue gak galau, gue gak bisa nulis. Kalau gue galau terus, gue bakal diamuk masa.
Jadi gini... Teman-teman gue udah pada komentar kalau gue galau. Karena gue terlalu keseringan galau kali ya. Lah? Mereka gak tau sih ya kalau galaunya gue tuh berkualitas. Duh malesin berkualitas. Kalian tau gak tulisan-tulisan gue ini hasil dari apa? Dari galau!! Kata-kata so bijak gue yang sering gue keluarin itu hasil darimana? Ya dari galau!! Ya karena gue belum dapet jodoh jadi panutan inspirasi gue ya cuma galau... Cukup tau. 
Bayangin kalau gue gak galau.. Mungkin ini blog udah jadi sarang laba-laba. Sayangkan udah dibuat, udah susah-susah buat header blog, udah pusing-pusing ngedesaign sedemikian simplenya blog gue kalau gaada karya tulisannya apa guna blog ini? Duh, kok jadi gini.

 
 
 
 
Dihari ulang tahun gue pun banyak yang doain jangan galau, itu tadi cuma beberapa yang gue masukin.
Ada juga yang bilang langsung, duh itutuh sama aja merobek hati gue untuk berhenti nge-blog. Kalau gue gak galau, mau berkarya gimana? :(
Kalau gue bahagia gue selalu gak mood untuk nyeritain kebahagiaan di blog gue. Entah kenapa. Semua yang mau gue ukir di blog tetiba menghilang begitu saja. Efek terlalu bahagia? Atau emang blog gue isinya harus selalu galau? :(

Pernah suatu hari gue main Jujur atau Berani dikelas. Jujur. Dan gue tanya ke temen gue yang kalah "Apa sih yang gak disukain dari kita?" Terus dia bilang gini "Dari janu dulu yah, aku teh suka sebel kalau kamu galau. Galau wae. Asa gaada kebahagiaan gitu dihidupnya teh"
Tau apa yang gue rasain kan? </3
Terus pernah juga ada yang bilang gini
"Jan jangan galau"
Terus kata gue "Siapa yang galau, gak galau inimah"
Terus kata dianya "Gak galau gimana? Twitnya semua galau, blognya galau semua....."
Iya! Skakmat!


Ini komentar paling terbaru, bawa-bawa tahun lagi-___-



Biarkan aku tetap bergalau teman-teman agar aku bisa terus berkarya...
Gue udah dapet keputusan mulai saat ini gue gak akan terlalu galau.
Segitu peng-galau-an-kah aku ini teman-teman?

Jumat, 18 Januari 2013

Bodoh Itu.....

Sering kali aku berfikir..
Kenapa aku selalu banyak waktu untuk kamu sedangkan kamu tidak pernah menyisihkan waktumu untuk aku?
Kenapa aku selalu memikirkan kamu sedangkan kamu mungkin disana sama sekali tidak memikirkan aku?
Kenapa aku selalu mementingkan kamu sedangkan kamu tidak mementingkan aku?
Kenapa? Ah.... Kenapa? Apa? 'Kenapa' itu pertanyaan yang bodoh. Tidak adil yah. Tidak logis. Aku yang berlebihan? Atau emang kamunya emang begitu? Ah konyol~

Bodoh..
Bodoh, selalu mementingkan orang yang tidak mementingkan kita.
Bodoh, selalu memikirkan orang yang tidak memikirkan kita.
Bodoh, selalu mengutamakan orang yang tidak pernah menutamakan kita.
Bodoh, selalu menanti kabar dari orang yang diharapkan, tapi ternyata dia tidak ingat pada kita.
Bodoh, selalu mempertahankan orang yang tidak mempertahankan kita.
Bodoh, selalu merasa perhatiannya sepenuhnya untuk kita padahal untuk sana sini.
Iya bodoh. Bodoh!
Lebih bodoh lagi, aku tau semua hal itu bodoh. Tapi kenapa aku masih saja melakukan hal itu? Ah konyol lagi kan~

Bentar, tunggu! kata 'kamu' dalam tulisan aku itu siapa ya? Aku juga tidak tahu. Karna 'kamu' dalam tulisanku ini hanya bayangan. Iya bayangan.

Jum'at, 18 Januari 2013
Salam, JP!

Rabu, 09 Januari 2013

'Masalah'

Dalam hidup gaada jaminan untuk terus bahagia. Yah.. Apalagi penghalang kebahagiaan kalau bukan si "masalah"?
Aku sering berpikir.. Kenapa masalah tidak diciptakan dengan berwujud manusia saja? Mungkin dia akan menjadi orang paling menyebalkan dan paling menderita. Bahkan paling hina sekalipun.
Seandainya masalah berwujud manusia, pasti kamu sudah dicaci maki habis-habisan sama semua manusia.
Seandainya masalah berwujud manusia, pasti kamu sudah dipukuli habis-habisan sama semua manusia. Bahkan bisa jadi ditembak mati. Atau dikubur hidup-hidup!
Seandainya masalah berwujud manusia, pasti semua manusia akan membenci dirimu! Menghina dirimu! Bahkan menjauhi dirimu!
Seandainya masalah berwujud manusia, aku ingin menjadi orang pertama yang memukuli tubuhmu habis-habisan! Ya sekejam-kejamnya sampai pipimu memar saja sudah cukup. Karena pasti semua orang juga ingin melakukan hal yang sama seperti aku. Memukuli tubuhmu tanpa ampun!

Berbeda jauh dengan kebahagiaan..

Seandainya kebahagiaan berwujud manusia, sudah pasti semua orang menyukai dirinya.
Seandainya kebahagiaan berwujud manusia, mungkin semua orang memanjakan dirimu.
Seandainya kebahagiaan berwujud manusia, semua orang pasti bersih keras mendekati dirimu.
Yah.. Berbanding terbalik sekali dengan masalah

Sayangnya, semua itu kan hanya sekedar 'seandainya'. HAHA iya seandainya. Mustahil. Konyol ya? Haha yasudah tidak usah didengar, aku hanya sedang berargumen dengan diriku sendiri.
Masalah.. bisa tidak kau tak singgah dihidupku? 1 bulan saja. Atau 1tahun. Tapi kalau aku masih bisa menawar lebih, bisa tidak kau tak singgah dihidupku seumur hidupku?

Rabu, 9 Januari 2013
Salam benci, masalah!