Jadi gini, kemarin gue buka salah satu social media yang gue punya. Terus gue gak sengaja baca cerita ini. Dan menurut gue cerita ini nyentuh banget, walaupun singkat tapi cerita ini punya makna yang dalem banget. Sebenarnya ini gue tau cerita ini dari Deden Senjaya, tapi gue udah minta izin untuk nge-share cerita ini ke orangnya. Gue tambah-tambahin lagi cerita ini dan ada beberapa yang gue edit.
Okey langsung aja gue share.
Pada
suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti
hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya
dirumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2
SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu
lama.
”Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya. Biasanya
si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia
akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.
”Aku menunggu Papa
pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?” Tanya anak itu.
”Lho, tumben, kok
nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?” Jawab sang Ayah.
”Ah, nggak pa, aku
sekedar.. pengin tahu aja…” Tambahnya.
”Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari
Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. setiap bulan
rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa,
hayo?!”. Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar
sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.
Ketika
sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.”jadi
kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam
Papa digaji Rp 40.000 dong!”
”Kamu pinter, sekarang tidur ya.. sudah
malam!” tapi sang anak tidak mau beranjak. ”Papa, aku boleh pinjam uang
Rp 10.000 nggak?” Tanyanya.
”Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam
begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur…” Jawab sang Ayah.
”Tapi pa…” Sang anak segera menyangkal.
”Sudah, sekarang tidur…” lalu sang Ayah memotong omongan anaknya dengan suara yang mulai meninggi. Anak kecil itu
berbalik menuju kamarnya.
Sang Ayah
tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di
kamar. Anak itu sedang terisak menangis di kamar sambil memegang uang Rp
30.000. Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata ”Maafin Papa
ya! kenapa kamu minta uang malam-malam begini..besok kan masih bisa.
Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh, nanti Papa kasih. Kamu mau pakai buat beli
mainan kan?” Sang Ayah memulai pembicaraan.
”Papa, aku nggak minta uang. Tadi aku kan bilang aku pinjam uang... nanti aku
kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.” Sang anak mulai berhenti menangis sambil memandang wajah Ayahnya.
”Iya.. iya.. tapi
buat apa?” Tanya sang Ayah.
"Aku
menunggu Papa pulang hari ini. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu
jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat
berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Tapi Papa bilang, untuk satu jam
Papa dibayar Rp 40.000. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan
itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa.” Sang Papa cuma
terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia
pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan
anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan
kata-kata dan menangis.. Lalu ia segera merangkul sang anak yang
disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..
”Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.
”Papa telah khilaf, selama ini
Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras…maafkan Papa anakku…” kata sang
Papa ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan
sang ayah.
Guys, waktu itu sangat berharga. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang kita punya untuk hal yang tidak terlalu penting dan tidak berguna. Hargailah waktu. Dan sesibuk-sibuk nya kita, usahakan luangkan waktu kita untuk orang-orang yang kita sayangi, terutama keluarga. :)
Senin, 14 Oktober 2013
JanuartiP
nice, menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayang bahkan bisa lebih berarti daripada materi :)
BalasHapusIya bener kak :)
HapusYapp.. Sy juga termasuk orang2 yg sayang papa.. hehhhe
BalasHapusEhh.. ini kunjungan dari salah satu member kancut.. hehhe -_-
Iya seorang ayah itu ibaratkan malaikat yang gak mau ngeliatin sayapnya hehe
HapusTerima kasih kak sudah mau berkunjung :)
bener-bener kesentuh ya baca nya, langsung gimana gitu, langsung inget aja kalo gua ga terlalu deket sama papah
BalasHapusvisit ya http://officialbronis.blogspot.com
Mau apapun alesannya elo gak deket sama papah lo, lo harus tetep sayang sama papah lo ya! :)
HapusSesibuk apapun orang tua-nya dalam hal pekerjaan. Tetep tak ada alasan buat sang Ayah, tidak memberikan kasih sayang kepada anak. Karena kasih sayang orang tua kepada anak-nya penting untuk perkembangan anak.
BalasHapusSalam kenal, anyway..... :)
Iya bener! :)
Hapussalam kenal juga ya :)
Tulisan yang bagus nih, saya ikut-ikutan hampir nangis dibuatnya. :')
BalasHapusNice story, nih, saya hampir nangis dibuatnya. :')
BalasHapusGue pernah nonton tuh, cerpennya di buat sinerton sama indosiar, hehe, beneran
BalasHapus