Oh jadi begitu.. Caramu membuatku tidak bisa jauh darimu. Caramu membuatku tidak rela melepas dirimu. Caramu seperti ini? Dengan sebuah pelukan saja aku dibuat mati seperti ini? Skakmat. Hebat sekali kamu. Tapi kenapa? Kenapa kamu terus menanam cinta kepadaku kalau niatmu sebusuk itu? Meninggalkan aku dengan seenaknya? Semau mu? Tidak adil.
Sebenarnya disini yang tersakiti bukan hanya kamu. Aku juga tersakiti, bukan? Sadarkah kamu, kamu selalu menyalahkan aku? Jelas-jelas kamu juga salah. Picik. Benar-benar tidak adil.
Kalau kau semudah itu melepasku, kenapa saat kita bersama kamu selalu mendekapku dengan erat? Aku fikir kau memelukku karna kamu takut akan kehilangan aku. Ternyata aku tertipu. Pelukanmu hanya sekedar nafsu belaka, mungkin. Entah lah. Fikir ku, kamu memelukku karena ketulusan dari hati. Karna kamu takut kehilanganku. Ternyata aku benar-benar tertipu. Ah.. ini bodoh.
Kalau kau mengelak, tidak terima dengan perkataanku tadi, kenapa kamu semudah itu melepasku? Semudah itu mengeluarkan kata-kata semau mu? AyolahSayang berfikir. Jangan emosi saja yang kau besarkan.
Kalau kau mengelak, tidak terima dengan perkataanku tadi, kenapa kamu semudah itu melepasku? Semudah itu mengeluarkan kata-kata semau mu? Ayolah
Kamu ingat saat kamu memelukku dengan begitu erat? Kamu ingat apa yang kamu katakan saat kita berpelukan? Kamu ingat apa yang aku juga katakan saat kita berpelukan? Kamu ingat saat kita berpelukan dibawah bulan yang indah itu mengintip kita dari atas langit? Indah bukan? Kamu ingat keinginan kita? Berpelukan sampai pagi? Ingatkah Sayang? Kamu ingat janji-janji kita?
Coba kamu mengerti aku.. Kamu sudah membuat aku seperti ini. Tidak rela melepasmu. Jangan salahkan aku, aku juga tidak menyalahkanmu. Ini hanya karena cinta.
Kamu mau mewujudkan keinginan kita? Berpelukan sampai pagi, Sayang? Aku ingin. Ya aku menunggu sampai kita dewasa nanti.
Minggu, 4 November 2012
Tepat saat kita berpisah
Salam rindu
-JP-